berikut ini ada renungan yang saya dapat dari teks misa,
renungan yang cukup menggugah hati...selamat menikmati... :)
pada suau hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah. tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumuman, tampil ke depan dan berkata 'mengaa hatimu masih belum seindah hatiku?". kerumunan orang-orang dan pemuda iru melihat pada hati pak tua itu. hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yag lain ditempatkan di situ, namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. bahkan ada bagian-bagian yang bertutup kembali.
orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah?
pemuda itu melihat pak tua it, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa, "anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tidak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".
"ya", kata pak tua itu, "hatimu kelihatan sangat sempurna mesti demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya ku berikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.
namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkan akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberikan itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya.
hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan. memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkan ku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. sekarang, tahukan engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu?"
pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, dan merobeknya sepotong. pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan gemetar. pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu sesobek itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi yang tidak sama rata. pemuda itu melihat ke dalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar